iklan

Selalu nampil nagen ngeroll dilapangan, Resepnya tiap hari dijadikan satu betina.

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280

Tidak banyak plecimania yang momong gaconya hingga empat tahun. Biasanya, 1-2 tahun langganan juara sudah berpindah ke tangan pemain lain.Namun tidak demikian dengan Om Sikin. Dia tetap setiap merawat momongannya. “Terus terang, Dewa Pleci merupakan burung pleci yang paling lama di tangan saya,” kata Om Sikin 
Om Sikin memang rutin menurunkan Dewa Pleci dalam berbagai lomba burung berkicau, baik di Blok Tengah, Blok Timur, maupun Blok Barat. Kota-kota yang pernah dijelajahi Dewa Pleci antara lain Jepara, Pekalongan, Semarang, Batang, Solo, Tegal, Jogja (Blok Tengah), Kediri, Tulungagung, Madiun (Blok Timur), Sukabumi, Sumedang, hingga Bogor (Blok Barat).
Saking hobi dengan burung pleci, Om Sikin terkadang hanya membawa satu-dua jagoan pleci, meski lomba berlangsung di luar kota. “Bagi saya, lomba itu hanya sarana refreshing saja. Karena rutinitas kerja sejak Senin hingga Sabtu, maka Minggu saya sempatkan ke lapangan, meski hanya satu atau dua ekor pleci saja,” jelasnya.
Burung nggak rewel, perawatan “sak kobere”
Menurut Om Sikin, Dewa Pleci termasuk burung terlama yang eksis di daerah pantura. Dewa Pleci jarang sekali keluar dari daftar juara selama di berada tangannnya.
“Burungnya juga nggak rewel. Perawatannya sak kobere, atau dalam bahasa Indonesia sesempatnya saja. Yang penting ada sepotong pisang matang, plus voer satu cepuk, dan satu cepuk air minum di sangkarnya,” tambah Om Sikin.
Namun, yang tak pernah dilupakannya, dia mesti mengecek pakan dan air minumnya dua hari sekali. Jika sampai habis karena keteledoran kita, wah… pleci bisa bablassss, dalam arti mati kelaparan atau kehausan.
Keunikan Dewa Pleci adalah kinerjanya di lapangan. Burung ini selalu ngeroll satu titik di tangkringan saja,  ogah naik-turun maupun geser kiri. Pleci ini juga tidak pernah loncat-loncat sedikitpun, seperti yang biasa ditampilkan pleci pada umumnya.
“Kalau mau nampil dan kerja, pokoknya kedua telapak kaki Dewa Pleci seperti dilem. Hanya di satu titik tangkringan saja,” kata Om Sikin.
Itu dari sisi gaya. Dari performa suaranya, Dewa Pleci memiliki irama lagu dan sresetan yang sangat menonjol saat berlaga di lapangan.
Sehari-hari ditemani pleci betina
Sehari-hari, Dewa Pleci harus ditemani pleci betina yang menjadi pasangannya selama ini. Jadi, kalau di rumah, dia dimasukkan dengan betinanya dalam satu sangkar.
Burung pun merasa nyaman. Bahkan pasangan pleci ini terlihat sangat romantis, saling bercumbu, dan Dewa Pleci kerap menyisir bulu–bulu pasangannya.
Ketika ditemui di pedoknya saat even Jolo Tundo Cup, Dewa Pleci juga dicampur dengan betinanya. Namun jika lomba kurang dua sesi lagi, burung betina mulai dipisah.
“Di alam liar, pleci merupakan burung koloni atau hidup bergerombol di habitatnya. Jadi, kita selaku perawatnya harus mengikuti tabiatnya di alam liar, agar burung merasa nyaman, senang, happy, dan mau kerja maksimal di lapangan,” tutur lelaki berpenampilan kalem dan ramah ini.


disunting dari omkicau.com
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Selalu nampil nagen ngeroll dilapangan, Resepnya tiap hari dijadikan satu betina."

Post a Comment